google anysltic
WELCOME TO OUR WEBSITE, PLEASE LIKE AND SHARE - VISIT ACEH 2017

Containing Muslim Extremism and Radicalism


Containing Muslim Extremism and Radicalism[1]


Wan Mohd Nor Wan Daud

Professor at Institute of the Malay World and Civilization (ATMA)
National University of Malaysia (UKM), 43600 Bangi, Selangor Malaysia
(wanmn65@yahoo.com)



ABSTRACT

Artikel ini menyebut bahwa perang, kekejaman, radikalisme dan ekstrimisme disebabkan oleh banyak faktor seperti; sosio-ekonomi, politik dan etnis, meskipun ada juga disebabkan oleh komunitas agama. Namun, faktor internal seperti peran pendidikan agama, sangat penting  dalam memahami radikalisme agama dan ekstrimisme, termasuk di sebagian kalangan Muslim. Artikel ini juga memaparkan sifat ganda religiusitas Islam di Asia. Rekam sejarah perlakuan Muslim, menunjukkan bahwa aspek metodologis dan doktrin tertentu terhadap pendidikan Islam mungkin telah memberi kontribusi pandangan dan prilaku ekstrim. Penulis menawarkan rekomendasi spesifik dan praktis yang melibatkan faktor eksternal dan internal secara signifikan yang akan mengurangi fenomena ekstrimisme di kalangan umat Islam, khususnya di Asia.
Kata Kunci: Muslim Ekstrim, Radikalisasi, Fenomena prilaku Muslim ekstrim di Asia

Freedom of Religion in Malaysia- A Critical Analysis of the Federal Constitution




Freedom of Religion in Malaysia- A Critical Analysis of the Federal Constitution 

Ahmad Masum
Senior lecturer Faculty of Law, Government and International Studies
University Utara Malaysia
(asmad@uum.edu.my)


Kebebasan beragama merupakan kebutuhan dasar manusia. Manusia membutuhkan suatu keyakinan, otoritas atau kekuasaan untuk membimbing dia ke jalan yang benar dan mencapai tujuan hidupnya. Dari awal manusia sangat menyadari pentingnya menjaga kebebasan beragama. untuk menjamin adanya perlindungan sangat perlu adanya undang-undang. Hak untuk kebebasan beragama adalah salah satu hak dasar yang dijamin dalam berbagai instrumen internasional dan regional hak asasi manusia. Di Malaysia, upaya perlindungan hak dasar ini dijamin berdasarkan Pasal 11 (1), tapi tentu saja dengan beberapa keterbatasan yang melekat padanya. Kebebasan beragama menjadi seperangkat keyakinan dan pada dasarnya suatu hal yang sangat pribadi, itu tidak bisa dihindari bahwa perlindungan hak-hak beragama sangat bermasalah bagi negara karena ada tantangan besar dalam pembingkaian hukum yang menyerang keseimbangan antara mengizinkan kebebasan beragama disatu sisi dan praktik keagamaan pada sisi lain serta dalam melindungi hak-hak non-penganut agama.

UMMATIC PARADIGM OF PSYCHOLOGY AND EDUCATION



UMMATIC PARADIGM OF PSYCHOLOGY  AND  EDUCATION

JUNAIDI
A lecturer at STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
(junaidi_al_baghdadi@yahoo.com)

Abstract
Tulisan ini adalah untuk menganalisis konsep psikologi barat yang telah mendominasi ratusan tahun terakhir oleh tiga paradigma utama dalam psikologi: psikoanalisis, behaviorisme dan humanisme yang tidak mengarah pada pemahaman yang lebih baik dari sifat manusia. Gagasan paradigma ummatic psikologi mencoba untuk mengembalikan unsur-unsur spiritual dengan dasar materialistik, ateistik dan sekularisme pendidikan dengan mempertimbangkan Ruh atau jiwa dalam seluruh aspek sistem pendidikan dengan referensi khusus kepada Al-Quran.

The Role of Islamic Institution in Developing Civil Society


The Role of Islamic Institution in Developing Civil Society

Muhammad AR
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh



Abstract
The title of this paper is  “ The Role of Islamic Instititution in Developing Civil Society”.  It cannot be denied that the role of Islamic institutions or Islamic universities  in developing  and improving the quality of people  both in the past and nowadays.  These institutions have developed and  changed  students’  personality to think, to do, to work, and even to behave  among the people where  they are living. Every citizen  has right  to talk, to think, to give opinion to the government without intimidating and  discriminating and the like. 

The Important of Integrating Internal Stakeholders into an Organisation and Some Methods


The Important of Integrating Internal Stakeholders
into an Organisation and Some Methods

Ismail Sulaiman
Lecturer of Department of Dakwah at STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

Abstract
Perusahaan harus mempertimbangkan kebijakan reward (penghargaan) bagi stakeholders internal untuk meningkatkan hubungankerjasama jangka panjang dan memotivasi serta meningkatkan komitmen stakeholders terhadap organisasi. Imbalan ini mungkin melibatkan dengan memberikan saham atau harga khusus untuk membeli saham pada stakeholder internal. Hal ini dapat membantu mereka menjadi lebih banyak komitmen secara internal dan loyalitas dalam rangka melakukan sebuah organisasi yang sehat.

THE CONCEPT OF CIVIL SOCIETY AND DEMOCRACY IN INDONESIA


THE CONCEPT OF CIVIL SOCIETY AND DEMOCRACY
 IN INDONESIA 

Febri Handayani
Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau


Abstract
Indonesia is a country of law. A State law (rechstaat) is created whenever there is new recognition of democracy and human rights. Democracy is a form or system of government of a state mechanism as the realization of popular sovereignty (the power of citizens) of the country to be run by the government of that country. Others claim the word democracy refers to the concept of the life of the country or society, where adult citizens participate in government through a representative who is selected by popular vote. Governments in democratic countries also encourage and guarantee the freedom of speech, religion, opinion, association of every citizen, upholding the rule of law, the majority rule that respects the rights of minority groups, and citizens masyarakat who give each other the same opportunity to get a life feasible. 

Niyya, Islamic Higher Education and the Moral Economy



Niyya,  Islamic Higher Education and the Moral Economy
William R. Darrow
Cluett Professor of Religion, Williams College, USA
 Fulbright Senior Scholar IAIN-Sumatera Utara

Abstract
Hasan Hanafi, di antara banyak lainnya, telah meyakinkan dengan menunjukkan sumber-sumber Islam dan model untuk pembentukan masyarakat sipil yang tidak mengikuti model sekuler atau melihat aplikasi syariah yang kaku sebagai kamuflase untuk patriarki dan kediktatoran. Didirikan pada ketegangan yang produktif antara kekuasaan negara dan otoritas ulama 'dan lembaga-lembaga yang menavigasi bahwa ketegangan,  seperti hisbah, diwan al-mazalim dan awqaf, Hanafi membayangkan sebuah masyarakat sipil Islam yang diberi energi oleh kekuatan Tauhid untuk membentuk suatu umat yang  bersatu,  yang  bebas dan setara, bertanggung jawab untuk satu sama lain dan juga menerima warga non-muslim. Dalam membayangkan individu yang bebas, ia menegaskan bahwa Islam memiliki kapasitas untuk menciptakan kepribadian manusia yang juga satu, satu kesatuan dunia dalam perasaan dan pemikiran dengan dunia luar untuk berkata dan bertindak. Dalam meningkatkan saran ini sangat menarik, Hanafi memberikan kontribusi yang lebih luas untuk teorisasi warga negara, sebuah konsep yang dalam beberapa hal mendasar  telah mendasari  dalam masyarakat sipil berpikir lebih umum. Oleh karena itu diskusi tentang bagaimana masyarakat sipil Islam dapat mendidik anak dan mengolah atribut-atribut karakter yang menciptakan warga negara yang bertanggungjawab.

JIHAD DAN TERORISME: SUATU ANALISA PERBANDINGAN




JIHAD DAN TERORISME: SUATU ANALISA PERBANDINGAN

MUKHLISH MUHAMMAD NUR

Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe



ABSTRAK
Terorisme telah menimbulkan kepanikan dunia internasional. Namun usaha-usaha dalam menangani terorisme belum maksimal. Di antaranya disebabkan oleh masih banyaknya tafsiran terorisme mengikuti kepentingan politik, ekonomi dan sebagainya. Sehingga beberapa aksi teror yang dilakukan oleh sebagian orang dianggap sebagai terorisme namun di lain pihak dengan kasus yang sama, namun tidak dikategorikan sebagai terorisme. Multi tafsir terorisme tentunya sangat membahayakan gerakan penanganan terorisme yang lebih adil dan manusiawi. Walaupun demikian, pendekatan-pendekatan yang Islami dan manusiawi patut dikedepankan dalam rangka penanganan terorisme. Dan ini mengindikasikan bahwa terorisme bukanlah jihad sehingga pemberantasan terorisme bukanlah berarti pemberantasan jihad. Karena subtansi, konsepsi dan manifestasi jihad sangat jauh berbeda dari terorisme.

GROUPING STUDENTS IN CLASSROOM ACCORDING TO INTELLIGENCE TYPE


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  GROUPING STUDENTS IN CLASSROOM ACCORDING TO INTELLIGENCE TYPE:
A New Approach to Accelerate University students’ Learning Process 

Riza Amelia
Staf pengajar PBI Fakultas Tarbiyah UIN Suska Riau,
HP: 081275801087

Abstrak
            Tulisan ini mencoba untuk memaparkan kecerdasan ganda sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah belajar dan untuk mempercepat pembelajaran siswa dengan memanfaatkan kecerdasan sebagai basis belajar. Siswa dalam hal ini akan tampil lebih baik dan jauh dari masalah belajar umum seperti kebosanan dan frustrasi. Sebagai hasilnya, mereka akan mengalami peningkatan dalam kepercayaan diri untuk terlibat dalam masyarakat. Pengaturan belajar dalam tulisan ini mendesain ulang kebutuhan belajar siswa. Partisipasi siswa melakukan pembelajaran aktif akan terasa nyaman nyaman dengan perubahan ruang kelas di mana semua siswa bisa bersenang-senang dan memperoleh percaya diri.

GLOBALISASI DAN GERAKAN ISLAM : KAJIAN TERHADAP NAHDATUL ULAMA


GLOBALISASI DAN GERAKAN ISLAM : KAJIAN TERHADAP NAHDATUL ULAMA

Abdul Hamid
Dosen dan Ketua Prodi Muamalat STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
(hamid_cemara@yahoo.co.id)

Abstrak
Globalization from the perspective of a general nature, provides a definition that globalization should be distinguished from globalism. From this perspective, attitude and approach to counter hegemonic owned by NU in understanding globalization is not confrontational. This study shows NU views on Globalization. Nahdatul Ulama in understanding globalization in philosophical framework society prove that Islam is a universal rule that can reach the world. He can go beyond space and time, and not constrained. Islamic globalization is the process of globalizing the values of universality, since the seventh century AH Prophet Muhammad SAW had applied the concept of globalization in various aspects of life, for instance, sending his messenger who brought him letters to the kings and leaders in various neighboring countries. It should be understood that the globalization of Islam departed from the unity between the conceptual level and the actual level, and this is one feature of Islam. The harmony of the Islamic movement is largely determined by the extent to which the power of Hyper-liberal capitalism that has developed its hegemony maximally with the help of globalization. American capitalism is a system that is used to exploit other countries, than this nature of the Islamic movement will rise to refuse on American power. Nevertheless, American idea has been followed by the Islamic countries.

SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA KHUFAUR RASYIDIN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah adalah suatu rujukan saat kita akan membangun masa depan. Namun, kadang orang malas untuk melihat sejarah. Sehingga orang cenderung berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada dimasa lalu. Disnilah sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam telah terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang masa depan.

Perkembangan Islam di Spanyol


Perkembangan Islam di Spanyol yang berlangsung lebih dari tujuh setengah abad, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Sejarah panjang yang dilalui Umat Islam di Spanyol ini dapat dibagi menjadi enam periode, dimana tiap periode mempunyai corak pemerintahan dan dinamika masyarakat tersendiri.  
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol, itu dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu

PERADABAN ISLAM MASA UMAYYAH


Suksesi kepemimpinan secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah Khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut, dia menyebutnya “Khalifah Allah” dalam pengertian “Penguasa” yang diangkat oleh Allah. Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah :

PERADABAN ISLAM MASA DINASTI MAMLUK


Masa pemerintahan Dinasti Mamluk yang cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (648-922H/ 1250-1517M), telah menunjukkan dinamika politik yang sangat fluktuatif. Ada kalanya pemerintahan Dinasti Mamluk, baik ketika dipegang oleh Mamluk Bahriyah maupun tokoh Mamluk Burjiyah, mengalami kemajuan di bidang politik dan pemerintahan dan adakala sebaliknya. Pada Bab ini hanya akan dikemukakan kemajuan yang pernah dicapai oleh pemerintahan Dinasti Mamluk dalam bidang politik, termasuk pemerintahan. Walaupun pada hakekatnya, kemajuan dalam bidang politik dan pemerintahan tersebut tidak bersifat permanen dan tetap.

PERADABAN ISLAM MASA ABBASIYAH


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakan Masalah
Sejarah tak ubahnya kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di masa mendatang. Hal ini berlaku pula bagi kita para mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya untuk tidak hanya sekedar paham sains tapi juga paham akan sejarah peradaban islam di masa lalu untuk menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi. Seperti yang kita ketahui setelah tumbangnya kepemimpinan masa khulafaurrasyidin maka berganti pula sistem pemerintahan Islam pada masa itu menjadi masa daulah, dan dalam makalah ini akan disajikan sedikit tentang masa daulah Abbasiyah. 

PEADABAN ISLAM MASA TIGA KERAJAAN BESAR


BAB I
PENDAHULUAN

Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa mongol itu. Namun, kemalangan tidak berhenti sampai disitu. Timur Lenk, sebagaimana telah disebut, menghancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain.
Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar: Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Kerajaan Usmani, disamping lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. Kerajaan Usmani ini adalah yang pertama berdiri juga yang terbesar dan paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. Untuk mengetahui lebih jelasnya maka dalam makalah ini akan kami terangkan lebih lanjut mengenai Turki Usmani.

Rahasia Pulsa Gratis

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
free counters

Anda Pengunjung Yang Ke :

Followers

Follow Me

Ads Fly

.

 
Link Here : My Blog | Kampung Ku | Software dan Driver | Bisnis Internet | STAIN ZCK Langsa | Aceh News | Dolar Cuma-cuma
Copyright © 2011. Catatan Pelajar - All Rights Reserved
Modifikasi Template Dari Kumpulan Triks Terinspirasi Dari Sharing IPTEK
Proudly powered by Blogger